SELAMAT DATANG DI BLOG SRI YADRIHA PAKAYA DAN TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA

This is default featured slide 1 title

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam. blogger theme by BTemplates4u.com.

This is default featured slide 2 title

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam. blogger theme by BTemplates4u.com.

This is default featured slide 3 title

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam. blogger theme by BTemplates4u.com.

This is default featured slide 4 title

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam. blogger theme by BTemplates4u.com.

This is default featured slide 5 title

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam. blogger theme by BTemplates4u.com.

13 November 2013

Download Film Hari Ini Pasti Menang (2013) TVRip 525MB

Download Hari Ini Pasti Menang (2013) TVRip 525MB Ganool
Info: http://www.imdb.com/title/tt2404241/
Release Date: 11 April 2013
Genre: Drama
Cast: Zendhy Zain, Mathias Muchus, Ray Sahetapy, Tika Putri, Ibnu Jamil
Quality: TVRip
Encoder: Ganool
Subtitle: -
Trailer: http://youtu.be/jwtftdtcnP0
Sinopsis:


Tim Nasional (Timnas) Indonesia pada 2014 masuk perempat final Piala Dunia di Brasil. Gabriel Omar (Zendhy Zaen) jadi bintang dengan status pencetak gol terbanuak dengan enam gol. Gabriel Omar pun jadi selebritas dan ikon baru anak muda Indonesia. Apalagi, penampilannya bersama timnas Indonesia dan klubnya, Jakarta Metropolitan, makin bersinar seusai Piala Dunia 2014. Kehidupan Gabriel Omar pun berubah
Screenshot
Download Hari Ini Pasti Menang (2013) TVRip 525MB Ganool

Download Hari Ini Pasti Menang (2013) TVRip 525MB Ganool
Password=ganool.com
Download From Tinypaste/tny.cz

Download Film Thor: The Dark World (2013) CAM


Thor The Dark World 2013 CAM poster 202x300 Thor The Dark World (2013) CAM
Release Date : 8 November 2013 (USA)
Quality : CAM 400MB
Source : CAM.READNFO.XViD-FANTA
Encoder : DFB @DownloadFilmBaru.com
imdb 37x18 Thor The Dark World (2013) CAM
7.7/1024,084 votes

Info Rotten Tomatoes: LINK
Rotten Tomatoes Rating: Tomatometer Thor The Dark World (2013) CAM84% Audience Thor The Dark World (2013) CAM99%
Star : Chris Hemsworth, Natalie Portman, Tom Hiddleston
Genre : Action | Adventure | Fantasy
Synopsis Film Thor The Dark World (2013):
Faced with an enemy that even Odin and Asgard cannot withstand, Thor must embark on his most perilous and personal journey yet, one that will reunite him with Jane Foster and force him to sacrifice everything to save us all.


Link Download4 Thor The Dark World (2013) CAM
Download Menggunakan link di bawah ini :
==================================
BillionUploads Single Link : |DOWNLOAD|  –> Full Speed
===============================
HugeFiles Single Link : |DOWNLOAD|  –> Full Speed
===============================
180Upload Single Link : |DOWNLOAD|  –> Full Speed
===============================
MegaFiles Single Link : |DOWNLOAD|  –> Full Speed
===============================
UptoBox Single Link : |DOWNLOAD|  –> Full Speed
===============================
Davvas Single Link : |DOWNLOAD|  –> Full Speed
===============================
PutLocker Single Link : |DOWNLOAD|  –>Full Speed
===============================
SockShare Single Link : |DOWNLOAD|  –> Full Speed
===============================
PutLocker Part : |PART1|PART2|PART3| –> Full Speed
===============================
SockShare Part : |PART1|PART2|PART3| –> Full Speed
===============================
BillionUploads Part : |PART1|PART2|PART3| –> Full Speed
===============================
Gabung File nya Dengan HJ-Split Bila Anda mendownload File /Part [Download HJ-Split]
” LIKE AND SHARE JIKA ANDA MENYUKAI FILM INI “
Subtitle Film4 Thor The Dark World (2013) CAM
[Download Subtitle Indonesia]

Download Film The Wolverine (2013) DVDRip 5.1CH

The Wolverine 2013 DVDRip 5.1CH poster The Wolverine (2013) DVDRip 5.1CH    Release Date : 26 July 2013 (USA)
Quality : DVDRip 5.1CH 592MB
Source : DVDRip.x264.AC3-EVO
Encoder : DFB @DownloadFilmBaru.com
imdb 37x18 The Wolverine (2013) DVDRip 5.1CH
7.0/1091,829 votes
Info Rotten Tomatoes: LINK
Rotten Tomatoes Rating: Tomatometer The Wolverine (2013) DVDRip 5.1CH69% Audience The Wolverine (2013) DVDRip 5.1CH 73%
Star :  Hugh Jackman, Will Yun Lee, Tao Okamoto
Genre : Action | Adventure | Fantasy
Synopsis Film The Wolverine (2013):
In modern day Japan, Wolverine is out of his depth in an unknown world as he faces his ultimate nemesis in a life-or-death battle that will leave him forever changed. Vulnerable for the first time and pushed to his physical and emotional limits, he confronts not only lethal samurai steel but also his inner struggle against his own immortality, emerging more powerful than we have ever seen him before.


Link Download4 The Wolverine (2013) DVDRip 5.1CH
Download Menggunakan link di bawah ini :
==================================
BillionUploads Single Link : |DOWNLOAD|  –> Full Speed
===============================
HugeFiles Single Link : |DOWNLOAD|  –> Full Speed
===============================
180Upload Single Link : |DOWNLOAD|  –> Full Speed
===============================
MegaFiles Single Link : |DOWNLOAD|  –> Full Speed
===============================
UptoBox Single Link : |DOWNLOAD|  –> Full Speed
===============================
Davvas Single Link : |DOWNLOAD|  –> Full Speed
===============================
PutLocker Single Link : |DOWNLOAD|  –>Full Speed
===============================
SockShare Single Link : |DOWNLOAD|  –> Full Speed
===============================
PutLocker Part : |PART1|PART2|PART3| –> Full Speed
===============================
SockShare Part : |PART1|PART2|PART3| –> Full Speed
===============================
BillionUploads Part : |PART1|PART2|PART3| –> Full Speed
===============================
Gabung File nya Dengan HJ-Split Bila Anda mendownload File /Part [Download HJ-Split]
” LIKE AND SHARE JIKA ANDA MENYUKAI FILM INI “
Subtitle Film4 The Wolverine (2013) DVDRip 5.1CH
[Download Subtitle Indonesia]

Cara Disable / Mematikan Autorun di Windows


Autorun di windows XP atau windows 7 kadang menjadi pisau bermata dua. Di satu sisi autorun mempermudah kita untuk membuat otomatisasi program berjalan seperti saat kita memasukkan CD atau flashdisk. Tetapi disisi lain bahaya besar yang membonceng dari otomatisasi ini seperti infeksi virus komputer tentu akan sangat merugikan. Tentu kita tidak mau repot-repot instal ulang komputer lagi kan?

Inilah cara disable/mematikan autorun :
   1. Klik menu Start, klik RUN (windows xp), di kolom search ketik Run (windows7)
   2. Ketik GPEDIT.MSC pada kolom RUN
   3. Setelah muncul layar Group Policy klik folder System pada menu “User Configuration” dan “Computer Configuration”
   4. Pada kolom Settings, klik dua kali “Turn off Autoplay”Interface Group Policy “User Configuration” Interface Group Policy “Computer Configuration”
   5. Setelah muncul layar “Turn off Autoplay” properties, klik
      tabulasi Settings dan pilih opsi “Enable” pada menu “Turn off   Autoplay” kemudian Pilih “All Drive” pada kolom “Turn off Autoplay on”
   6. Kemudian klik tombol “OK”
   7. Klik “Close” untuk keluar dari layar “Group Policy”
   8. Restart komputer

Demikianlah cara disable / Mematikan Autorun semoga membantu Anda.

1 November 2013

Dampak Globalisasi terhadap dunia Pendidikan

Perkembangan dunia pendidikan di Indonesia tidak dapat dilepaskan dari pengaruh perkembangan globalisasi, di mana ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat. Era pasar bebas juga merupakan tantangan bagi dunia pendidikan Indonesia, karena terbuka peluang lembaga pendidikan dan tenaga pendidik dari mancanegara masuk ke Indonesia. Untuk menghadapi pasar global maka kebijakan pendidikan nasional harus dapat meningkatkan mutu pendidikan, baik akademik maupun non-akademik, dan memperbaiki manajemen pendidikan agar lebih produktif dan efisien serta memberikan akses seluas-luasnya bagi masyarakat untuk mendapatkan pendidikan. 
Ketidaksiapan bangsa kita dalam mencetak SDM yang berkualitas dan bermoral yang dipersiapkan untuk terlibat dan berkiprah dalam kancah globalisasi, menimbulkan 
Dampak positif dan negatif dari dari pengaruh globalisasi dalam pendidikan dijelaskan dalam poin-poin berikut: 
1. Dampak Positif Globalisasi Terhadap Dunia Pendidikan Indonesia 
Pengajaran Interaktif Multimedia 
Kemajuan teknologi akibat pesatnya arus globalisasi, merubah pola pengajaran pada dunia pendidikan. Pengajaran yang bersifat klasikal berubah menjadi pengajaran yang berbasis teknologi baru seperti internet dan computer. Apabila dulu, guru menulis dengan sebatang kapur, sesekali membuat gambar sederhana atau menggunakan suara-suara dan sarana sederhana lainnya untuk mengkomunikasikan pengetahuan dan informasi. Sekarang sudah ada computer. Sehingga tulisan, film, suara, music, gambar hidup, dapat digabungkan menjadi suatu proses komunikasi. 
Dalam fenomena balon atau pegas, dapat terlihat bahwa daya itu dapat mengubah bentuk sebuah objek. Dulu, ketika seorang guru berbicara tentang bagaimana daya dapat mengubah bentuk sebuah objek tanpa bantuan multimedia, para siswa mungkin tidak langsung menangkapnya. Sang guru tentu akan menjelaskan dengan contoh-contoh, tetapi mendengar tak seefektif melihat. Levie dan Levie (1975) dalam Arsyad (2005) yang membaca kembali hasil-hasil penelitian tentang belajar melalui stimulus kata, visual dan verbal menyimpulkan bahwa stimulus visual membuahkan hasil belajar yang lebih baik untuk tugas-tugas seperti mengingat, mengenali, mengingat kembali, dan menghubung-hubungkan fakta dengan konsep. 
Perubahan Corak Pendidikan 
Mulai longgarnya kekuatan kontrol pendidikan oleh negara. Tuntutan untuk berkompetisi dan tekanan institusi global, seperti IMF dan World Bank, mau atau tidak, membuat dunia politik dan pembuat kebijakan harus berkompromi untuk melakukan perubahan. Lahirnya UUD 1945 yang telah diamandemen, UU Sisdiknas, dan PP 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) setidaknya telah membawa perubahan paradigma pendidikan dari corak sentralistis menjadi desentralistis. Sekolah-sekolah atau satuan pendidikan berhak mengatur kurikulumnya sendiri yang dianggap sesuai dengan karakteristik sekolahnya. Kemudahan Dalam Mengakses Informasi Dalam dunia pendidikan, teknologi hasil dari melambungnya globalisasi seperti internet dapat membantu siswa untuk mengakses berbagai informasi dan ilmu pengetahuan serta sharing riset antarsiswa terutama dengan mereka yang berjuauhan tempat tinggalnya.
Pembelajaran Berorientasikan Kepada Siswa Dulu, kurikulum terutama didasarkan pada tingkat kemajuan sang guru. Tetapi sekarang, kurikulum didasarkan pada tingkat kemajuan siswa. KBK yang dicanangkan pemerintah tahun 2004 merupakan langkah awal pemerintah dalam mengikutsertakan secara aktif siswa terhadap pelajaran di kelas yang kemudian disusul dengan KTSP yang didasarkan pada tingkat satuan pendidikan. Di dalam kelas, siswa dituntut untuk aktif dalam proses belajar-mengajar. Dulu, hanya guru yang memegang otoritas kelas. Berpidato di depan kelas. Sedangkan siswa hanya mendngarkan dan mencatat. Tetapi sekarang siswa berhak mengungkapkan ide-idenya melalui presentasi. Disamping itu, siswa tidak hanya bisa menghafal tetapi juga mampu menemukan konsep-konsep, dan fakta sendiri.
2. Dampak Negatif Globalisasi Terhadap Dunia Pendidikan Indonesia 
Komersialisasi Pendidikan 
Era globalisasi mengancam kemurnian dalam pendidikan. Banyak didirikan sekolah-sekolah dengan tujuan utama sebagai media bisnis. John Micklethwait menggambarkan sebuah kisah tentang pesaingan bisnis yang mulai merambah dunia pendidikan dalam bukunya “Masa Depan Sempurna” bahwa tibanya perusahaan pendidikan menandai pendekatan kembali ke masa depan. Salah satu ciri utamanya ialah semangat menguji murid ala Victoria yang bisa menyenangkan Mr. Gradgrind dalam karya Dickens. Perusahaan-perusahaan ini harus membuktikan bahwa mereka memberikan hasil, bukan hanya bagi murid, tapi juga pemegang saham.(John Micklethwait, 2007:166). . 
Bahaya Dunia Maya 
Dunia maya selain sebagai sarana untuk mengakses informasi dengan mudah juga dapat memberikan dampak negative bagi siswa. Terdapat pula, Aneka macam materi yang berpengaruh negative bertebaran di internet. Misalnya: pornografi, kebencian, rasisme, kejahatan, kekerasan, dan sejenisnya. Berita yang bersifat pelecehan seperti pedafolia, dan pelecehan seksual pun mudah diakses oleh siapa pun, termasuk siswa. Barang-barang seperti viagra, alkhol, narkoba banyak ditawarkan melalui internet. Contohnya, 6 Oktober 2009 lalu diberitakan salah seorang siswi SMA di Jawa Timur pergi meninggalkan sekolah demi menemui seorang lelaki yang dia kenal melalui situs pertemanan “facebook”. Hal ini sangat berbahaya pada proses belajar mengajar. 
Ketergantungan
Mesin-mesin penggerak globalisasi seperti computer dan internet dapat menyebabkan kecanduan pada diri siswa ataupun guru. Sehingga guru ataupun siswa terkesan tak bersemangat dalam proses belajar mengajar tanpa bantuan alat-alat tersebut.

Kesulitan Belajar Siswa yang Berprestasi Rendah



1.1 Latar Belakang
Pendidikan adalah masalah yang sangat penting bagi setiap negara, karena pendidikan merupakan suatu proses yang dapat menghasilkan perubahan, perkembangan, kemampuan seseorang dalam membuktikan rasa percaya diri serta sikap dan perilaku yang inovatif dan kuantitatif.
Jadi pendidikan diselenggarakan berdasarkan rencana yang matang, mantap, jelas, lengkap dan menyeluruh dengan mempersiapkan peserta didik untuk tujuan kehidupan yang nyata melalui bimbingan pengajaran dan latihan sehingga mampu melaksanakan peranan-peranan untuk masa datang.
Belajar merupakan suatu proses yang kompleks,karena dipengaruhi oleh banyak hal,Apabila hal-hal yang mempengaruhi tidak diperhatikan ,maka akan mengakibatkan siswa mengalami kesulitan dalam belajarnya.Semua kesulitan-kesulitan yang dialami siswa tersebut akan menyebabkan rendahnya prestasi belajar bahkan akan berakibat siswa mengalami kegagalan dalam studinya .
Dalam proses belajar situasi dan kondisi siswa akan sangat mempengaruhi dan menentukan aktifitas yang akan dilakukan dalam belajar. Proses belajar mengajar pada intiny tertumpu pada suatu persoalan yaitu bagaimana pengajar memberi kemungkinan bagi siswa agar terjadi proses belajar mengajar yang efektif atau dapat mencapai hasil belajar sesuai dengan tujuan sebelumnya.
Namun kenyataan yang ada masih banyak ditemukan siswa yang malas belajar ,siswa yang kurang menyenangi pelajaran ,tidak punya perhatian sama sekali terhadap sesuatu yang akan dipelajari ,tugas sekolah dijadikan beban ,hasil belajar hanya untuk naik kelas dan lulus dari sekolah.Semua itu merupakan gambaran dari aktifitas belajar siswa yang masih rendah .Sebagai akibatnya mereka mengalami kesulitan belajar .
Dari setiap sekolah pastinya kita dapat melihat siswa-siswa yang berprestasi rendah,siswa-siswa tersebut pastinya mempunyai kesulitan dalam belajar ,dimana dalam hal ini kita dapat mengetahui apa faktor-faktor kesulitan apa yang dialami oleh siswa yang berprestasi rendah di mana faktor tersebut dapat di bedakan menjadi dua yaiutu faktor intern (dalam diri siswa) dan faktor ekstern (faktor yang berasal dari luar diri siswa). Di sini peneliti ingin mengadakan penelitian di SMA BINA WARGA 2 PALEMBANG pada kelas XI IPS di mana pada sekolah tersebut ada 7 kelas XI IPS,yaitu XI IPS 1-XI IPS 7.
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “ Analisis Kesulitan Belajar Siswa Berprestasi Rendah Pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Bina Warga 2 Palembang Tahun Pelajaran 2008-2009“.   

1.2 Rumusan Masalah dan Pembatasan masalah
1.2.1 Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas maka yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah apakah kesulitan belajar siswa berprestasi rendah pada mata pelajaran ekonomi di SMA Bina Warga 2 Palembang tahun pelajaran 2008-2009


1.2.2 Pembatasan Masalah
Agar peneliti tidak menyimpang dari apa yang hendak diteliti maka perlu di tetapkan pembatasan masalah yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar siswa berprestrasi rendah pada mata pelajaran ekonomi di SMA BINA WARGA 2 PALEMBANG tahun pelajaran 2008-2009.dimana peneliti meneliti kelas XI IPS 4 – XI IPS 7 yang diambil dari nilai ulangan mid pada mata pelajaran ekonomi.
1.3 Tujuan Penelitian
            Sesuai dengan kenyatan yang melatar belakangi masalah dan rumusan masalah penulis, penelitian ini bertujuan untuk “Mengetahui kesulitan belajar siswa berperstasi rendah pada mata pelajaran ekonomi di SMA Bina Warga 2 Palembang “
1.4 Manfaat Penelitian  
Manfaat penelitian yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Guru
-          Untuk mendapatkan informasi tentang kesulitan belajar siswa berprestasi rendah
-          Sebagai masukan untuk meningkatkan kualitas pengajaran
2. Bagi Siswa
- Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran
kepada siswa agar dapat mengetahui kesulitan belajar yang dialami agar prestasi
belajar dapat meningkat .
3. Bagi Peneliti
- Sebagai bekal dalam melaksanakan tugas guru nantinya dalam meningkatkan prestasi
Siswa.
1.5 Anggapan Dasar  
             “Anggapan dasar adalah suatu yang diyakini keberadaanya oleh peneliti yang akan berfungsi sebagai hal-hal yang dipakai untuk tempat berpijak bagi peneliti dalam melaksanakan penelitian “. Arikunto (2002:12)
Yang menjadi anggapan dasar dalam penelitian ini adalah:
  1. Siswa-siswi kelas XI IPS SMA Bina Warga 2 Palembang yang berprestasi rendah pada mata pelajaran ekonomi mempunyai kesulitan belajar.
  2. Faktor penyebab kesulitan belajar tersebut dapat dilihat dari 2 faktor yaitu faktor internal (dalam diri siswa) dan faktor eksternal (dari luar diri siswa).

 2.1 Belajar
 2.1. 1 Pengertian Belajar  
Belajar menurut Slameto (2003:2) adalah suatu proses usaha yang di lakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkunganya.
Sementara itu, Sudjana (1995:2) menyatakan bahwa belajar merupakan suatu proses yang di tandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang, perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan, kebiasaan serta perubahan aspek-aspek yang ada pada individu yang belajar. Pendapat lain di kemukakan oleh Hamalik (1996:2). Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman (Learning is defined as the modification or strengthening of behavior though experiencing).
Berdasarkan hal di atas, belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku yang menimbulkan perbuatan yang baru setelah melakukan suatu  proses interaksi dengan lingkungannya. Dengan kata lain belajar merupakan suatu proses yang menghasilkan perubahan atau penemuan baru yang sifatnya membekas dan relative permanent.
Dengan demikian, belajar di katakana berhasil bila terdapat kesan yang di serap dan telah terjadi perubahan dalam individu. Sebaliknya, bila individu telah melakukan aktivitas belajar namun tidak ada sedikitpun kesan yang dapat di serap dan tidak terjadi perubahan dalam diri individu, maka belajar di katakana tidak berhasil.
2.1. 2 Tujuan Belajar
Tujuan belajar itu sebenarnya sangat banyak dan bervariasi .Tujuan – tujuan belajar yang eksplisit diusahakan untuk dicapai dengan tindakan instruksional, yang biasa berbentuk pengetahuan dan keterampilan Sardiman (2006:26 – 28).
Secara umum tujuan belajar itu ada tiga jenis yaitu:
  1. Untuk mendapatkan pengetahuan
Hal ini ditandai dengan kemampuan berfikir, pemikiran pengetahuan dan keterampilan dan kemampuan berfikir sebagai yang tidak dapat dipisahkan.Dengan kata lain, tidak dapat mengembangkan kemampuan berfikir akan memperkaya pengetahuan.
  1. Penanaman konsep dan keterampilan
Penanaman konsep atau merumuskan konsep, juga memerlukan keterampilan.Jadi soal keterampilan yang bersifat jasmani dan rohani.
  1. Pembentukan sikap Pembentukan sikap mental dan perilaku anak didik , tidak akan terlepas dari soal penanaman nilai – nilai oleh karna itu guru tidak hanya mengajar tapi betul – betul sebagai pendidik ,yang akan memindahkan nilai – nilai  itu kepeda anak didiknya.Sardiman (2006:26-28)

2.1. 3Faktor – faktor yang Mempengaruhi Belajar 
Faktor – factor yang mempengaruhi belajar siswa dapat dibedakan menjadi 2 golongan Ngalim Purwanto (2004:102-106) menjadi  
  1. Faktor  yang  ada pada diri manusia itu sendiri yang biasa disebut faktor individual antara lain :
A. Kematangan Pertumbuhan
Kita tidak dapat melatih anak yang baru berumur 6 tahun belajar berjalan, andai kita paksa tetap anak itu tidak akan sanggup melakukanya, karena untuk dapat berjalan anak membutuhkan kematangan potensi jasmani maupun rohani.
Demikian pula kita, mnangajar ilmu pasti kepada anak kelas tiga sekolah dasar atau mengajar ilmu filsapat kepada anak – anak yangf baru dapat berhasil jika taraf prtumbuhan pribadi telah memungkinkan dan potensi jasmani dan rohani telah matang.
B. Kecerdasan
Disamping kematangan pertumbuhan, dapat tidaknya seseorang mempelajari sesuatu yang berhasil dengan baik ditentukan pula oleh taraf kecerdasannya. Kenyataan menunjukkan kepada kita meskipun anak yang berumur 14 tahun ke atas pada umumnya telah matang untuk belajar ilmu pasti, tetapi tidak semua anak-anak tersebut pandai dalam ilmu pasti.
Demikian pula halnya dalam mempelajari mata pelajaran dan kecakapan-kecakapan lainnya. Jelas kiranya bahwa dalam belajar kecuali kematangan, kecerdasan pun turut memegang peranan penting.
C. Latihan
Karena latihan sering kali mengulangi sesuatu, maka kecakapan dan pengetahuan yang di milikinya dapat menjadi makin dikuasai dan makin mendalam. Sebaliknya, tanpa latihan pengalaman-pengalaman yang telah di milikinya dapat menghilang atau berkurang.


D. Motivasi
Motif merupakan pendorong bagi manusia untuk melakukan sesuatu, motif intrinsik dapat mendorong seseorang sehingga akhirnya seseorang itu menjadi spesialis dalam bidang ilmu pengetahuan tertentu. Tak mungkin seseorang mau berusaha mempelajari sesuatu sebaik-baiknya, jika ia tidak mengetahui betapa penting dan manfaatnya hasil yang akan di capai dari belajarnya itu bagi dirinya.
E. Faktor Pribadi
Di samping factor-faktor yang telah di bicarakan diatas, factor pribadi seseorang turut pula memegang peran dalam belajar. Tiap-tiap orang mempunyai sifat-sifat kepribadiannya masing-masing yang berbeda antara seseoarang dengan orang yang lain.
  1. Faktor yang ada di luar individu yang biasa disebut faktor sosial antara lain :
A. Faktor keadaan keluarga
Ada keluarga yang miskin, ada pula keluarga yang kaya, ada keluarga yang selalu di luputi oleh suasana tenteram dan damai. Tetapi ada pula yanga sebaliknya, ada keluarga yang terdiri dari ayah-ibu yang terpelajar dan ada pula yang kurang pengetahuan. Suasana dan keadaan keluarga yang bermacam-macam itu mau tidak mau turut menentukan bagaimana dan sampai di mana belajar dialami dan di capai oleh anak-anak.
B. Guru dan cara mengajarnya
Terutama dalam belajar di sekolah, factor guru dan cara mengajarnya merupakan faktor yang penting pula. Bagaimana sikap dan kepribadian guru, tinggi rendahnya pengetahuan yang di miliki guru dan bagaiamana cara guru itu mengajarakan pengetahuan kepada anak didiknya. Turut menentukan bagaimana hasil belajar yang dapat di capai anak.
C. Alat –alat yang di pergunakan dalam belajar mengajar
Faktor guru dan cara mengajarnya tidak dapat kita lepaskan dari ada tidaknya dan cukup tidaknya alat-alat pelajaran yang tersedia disekolah. Sekolah yang cukup memiliki alat-alat dan perlengkapan yng diperlukan untuk belajar di tambah dengan cara mengajar yang baik dari guru-gurunya kecakapan guru dalam menggunakan alat-alat itu, akan mempermudah dan mempercepat belajar anak-anak.
D. Lingkungan dan kesempatan yang tersedia
Seorang anak dari keluarga yang baik, memiliki intelegensi yang baik, bersekolah di suatu sekolah yang keadaan guru-gurnya dan alat-alatnya baik. Banyak pula anak-anak yang tidak dapat belajar dengan hasil baik dan tidak dapat mempertinggi belajarnya, akibat tidak adanya kesempatan yang disebabkan oleh kesibukan pekerjaan setiap hari. Factor lingkungan dan kesempatan ini lebih-lebih lagi berlaku bagi cara belajar orang-orang dewasa.
E. Motivasi Sosial
Karena belajar itu adalah sesuatu proses yang timbul di dalam, maka factor motivasi memegang peranan pula. Jika guru atau orang tua dapat memberikan motivasi yang baik kepada anak-anak, timbulah dari dini anak itu dorongan dan hasrat untuk belajar lebih baik. Anak dapat menyadari apa gunanya belajar dan apa tujuan yang hendak di capai dalam pelajaran itu, jika di beri perangasang, seperti motivasi yang baik dan sesuai. Motivasi sosial dapat pula timbul pada anak dari orang-orang lain di sekitarnya.
2.1. 4 Pengertian Prestasi Belajar
Kemampuan belajar bagi setiap anak tidak Sama, ada yang mempunyai daya ingat kuat dan ada pula yang mempunyai daya tangkap dan daya ingat yang lemah. Itulah sebabnya setiap anak mempunyai prestasi yang berbeda – beda , ada yang mempunyai prestasi yang tinggi dan ada pula yang rendah . Dalam kehidupan sehari – hari, istilah prestasi dapat diartikan sebagai hasil yang dicapai oleh seorang dalam hal ini adalah hasil yang dicapai dari perbuatan belajar, mengingat bahwa perbuatan belajar tersebut merupakan serangkaian kegiatan dan kesanggupan untuk melakukan sesuatu.
Menurut Sukardi (1994:73) “Prestasi adalah kemampuan kecakapan nyata yang dimiliki individu setelah melalui proses belajar “.
Dari pengertian tersebut maka prestasi belajar adalah hasil yang dicapai sesorang setelah melakukan kegiatan belajar baik itu pengetahuan maupun ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukan dengan nilai hasil tes atau angka yang diberikan oleh guru. Jadi prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh oleh para siswa dari kegiatan belajar.
Angka prestasi biasanya memakai ukuran standar satuan dari 1 s/d 10 atau dari 10 s/d 100 dalam rapot siswa tertera kategori nilai :
10  : Istimewa                                5  : Hampir Cukup
9   : Amat Baik                              4  : Kurang
8   : Baik                                        3  : Amat kurang
7   : Lebih dari cukup                    2  : Buruk
6  : Cukup                                     1  : Amat Buruk
Menurut Muhibbin Syah ( 1997:153 ) , Prestasi dapat dikategorikan  kedalam lima kelompok yaitu :
1. Nilai dari 8,0 -  10   : Sangat baik
2. Nilai dari 7,0 – 7,9   : Baik
3. Nilai dari 6,0 – 6,9   : Cukup
4. Nilai dari 5,0 – 5,9   : Kurang
5. Nilai dari 0 – 4,9      : Gagal
Dari keduia ukuran standar diatas , maka dalam penelitian ini penulis menggunakan ukuran standar penilaian sebagai berikut :
  1. Prestasi Tinggi  : Nilai dari 8,0 – 10
  2. Prestasi Sedang  : Nilai dari 6,0 – 7,9
  3. Prestasi Rendah  : Nilai dari 0  – 5,9

2.2 Kesulitan Belajar
2.2.1 Pengertian kesulitan belajar 
Setiap anak didik datang ke sekolah tidak lain kecuali untuk belajar di kelas agar menjadi orang yang berilmu pengetahuan di kemudian hari. Sebagian besar waktu yang tersedia harus di gunakan oleh anak didik untuk belajar, tidak mesti di sekolah, di rumahpun harus ada waktu yang disediakan untuk kepentingan belajar.
Prestasi belajar yang memuaskan dapat di raih oleh setiap anak didik jika mereka dapat belajar secara wajar, terhindar dari berbagai ancaman, hambatan, dan gangguan.
Seperti yang di kemukakan oleh Partowisastro Koetor (1985:23) Suatu masalah itu ada kalau seorang siswa tidak memenuhi harapan-harapan yang di syaratkan kepadanya oleh sekolah, baik harapan yang tercantum sebagai tujuan formil dan tujuan kurikulum maupun harapan yang ada dalam pandangan atau anggapan dari para guru atau kepala sekolah.
Sedangkan Menurut Abin Syamsuddin (1987:10) Kesulitan Belajar adalah suatu hambatan atau gangguan terhadap kelancaran proses belajar yang dapat berupa keedaan, kondisi tertentu, benda –benda, manusia dan ide – ide tertentu .Siswa yang diduga mengalami kesulitan belajar kalau mereka tidak berhasil mencapai taraf kualifikasi hasil belajar tertentu ( berdasarkan ukuran kreteria keberhasilan seperti yang dinyatakan dalam TIK atau Ukuran Tingkat Kapasitas atau kemampuan belajar ) dalam batas waktu tertentu .   Akhirnya, berdasarkan uraian di atas dapat di simpulkan bahwa kesulitan belajar adalah suatu kondisi dimana anak didik tidak dapat belajar secara wajar di sebabkan adanya ancaman, hambatan ataupun gangguan dalam belajar.

2.2.2 Faktor –faktor Penyebab Kesulitan Belajar Siswa
Sebagaimana telah diketahui, bahwa ada sebagian siswa yang diperoleh berdasarkan keempat patokan dalam menentukan siswa yang mengalami kesulitan belajar, maka langkah selanjutnya tentu mencari apa penyebab kesulitan belajar tersebut ,baik faktor itu berrsifat interen maupun eksteren .
Untuk memperoleh gambaran yang lengkap dalam penganalisisan seperti dikatakan ahli diatas, sehingga dapat ditemukan sebab kesulitan yang sangat menentukan dalam rangka pengambilan keputusan , tentunya diperlukan data yang lengkap dan cara yang efektif dan efesien .
Secara garis besarnya, faktor yang menyebabkan kesulitan belajar dibagi dalam dua bagian yaitu meliputi:
  1. Faktor Interen (dalam diri siswa )
Proses belajar yang dijalani oleh setiap siswa merupakan suatu rangkaian kegiatan atau perbuatan belajar yang sedang dilaksanakan siswa. Disanping faktor – faktor penghambat belajar yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri , siswa kurang mampu menemukan factor yang mana sebenarnya yang menyebabkan siswa mengalami kesulitan belajar .
Baiklah untuk mengkaji faktor–faktor penyebab kesulitan belajar dalam diri sendiri ,satu persatu yaitu :
A. Sikap belajar siswa
Setiap aktifitas atau usaha belajar yang dilakukan siswa, keberhasilanya tergantung kepada keyakinan diri siswa, dimana sering dikatakan sebagai “kepercayaan diri “siswa terhadap tindakanya.
Kepercayan diri diartikan oleh Heny susanti (1988:48) adalah kemampuan untuk mengarahkan pikiran ,tubuh serta semangat kita sepenuhnya mengatasi tantangan ataupun yang akan dihadapi .
Rasa kurang percaya diri akan menghambat seseorang untuk belajar dan mengembangkan potensi diri yang dimilikinya, sebab individu itu diliputi oleh rasa ragu dan tidak berani mencoba suatu kegiatan yang harus dilakukan dalam mencapai tujuan.
Cara yang dipilih siswa dalam melindungi diri ini dinyatakan dalam bentuk tindakan yang nyata, tindakan ini lazim disebut sikap . Sikap ini dismping bersifat negative dapat pula bersifat positif yaitu dapat mendorong siswa lebih giat dalam belajar . sikap merupakan kondisi internal yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa .
Sikap seseorang terhadap suatu objek dipengaruhi oleh adanya kondisi –kondisi  tertentu antara lain , mental dalam diri seseorang .
  1. Motivasi belajar siswa
Merupakan dasar bagi seorang siswa untuk berbuat dan bertingkah laku , seperti yang dikemukakan oleh Anwar (1986:60) “Motivasi sebagai dorongan dari dalam diri (Innerdrive) , desakan hati  (Impluse) , emosi atau hasrat yang menggerakan seseorang untuk berbuat , yang dibawanya sejak lahir , intensitasnya ditentukan oleh lingkunganya .
Pendapat ahli diatas mengatakan bahwa motivasi merupakan suatu kekuatan yang dapat mendorong seseorang untuk berbuat atau mempelajari sesuatu pelajaran yang belum diketahuinya.
Hal inilah yang menjadi dasar motivasi untuk belajar ,baik yang berasal dari dalam diri maupun dari luar diri siswa itu sendiri yaitu :
  1. Tujuan belajar
Sebagai motivasi , tujuan merupakan salah satu unsur yang terdapat dalam belajar , oleh sebab itu tujuan harus ditanamkan dalam diri siswa walaupun tujuan itu timbul dari rangsangan orang lain , namun haruslah menjadi milik siswa dalam proses belajarnya .
Apabila individu atau siswa tersebut tidak memiliki tujuan yang jelas , maka dalam mengikuti pelajaran pun siswa tersebut tentu tidak akan serius . hal ini lah yang menyebabkan siswa mengalami kesulitan belajar .


  1. Minat belajar siswa
Minat sering diartikan sebagai perasaan senang yang menyertai atau menyebabkan timbulnya perhatian yang khusus terhadap suatu objek atau kelompok objek . Bila diartikan dengan kegiatan belajar mengajar , maka siswa yang mempunyai minat terhadap suatu pelajaran tertentu , dia dengan penuh perhatian akan mengikuti pelajaran , tetapi bila sebaliknya siswa yang kurang memiliki minat terhadap pelajaran tertentu , maka pelajaran yang diikutinya tidaklah berarti dan dia cenderung meremehkan serta tidak mempunyai perhatian terhadap pelajaran tersebut .
3.Kosentrasi belajar siswa
Kosentrasi adalah pemusatan perhatian kepada suatu objek , barang atau yang menjadi tujuannya . Bila seseorang akan mengamati sesuatu diperlukan perhatian , agar dapat dilihat secara teliti ,cermat dan tepat .
Kosentrasi dalam belajar berkaitan dengan minat sebab kosentrasi timbul dikarenakan adanya minat terhadap suatu mata pelajaran ,jika seseorang tidak mampu berkonsentrasi dengan baik maka ia akan mengalami gangguan –gangguan pikiran yang tidak berhubungan sama sekali dengan pelajaran yang diikutinya .
  1. Kebiasaan belajar siswa
Untuk mencapai suatu tingkat prestasi yang baik tentunya memerlukan berbagai usaha ,yang harus dilakukan oleh siswa tersebut . Kebiasaan yang baik mempunyai nilai yang positif yang dilaksanakan secara sistematis dan terencana .
Kebiasaan belajar yang dimaksud disini adalah perbuatan nyata yang sering diulang –ulangi , diperoleh melalui pengalaman dan latihan pendidikan . kebiasaan belajar yang baik itu adalah kebiasaan yang dinamis , aktif dan positif , yang menuntut adanya persyaratan tersebut antara lain yaitu :
  1. Kondisi internal , yang dimaksud disini adalah kondisi yang ada dalam diri siswa sendiri , misalnya kesehatan , keamanan dan katentramanya dalam belajar .
  2. Kondisi eksternal , kondisi yang ada di luar diri siswa ,kebiasaan ini yang dapat menunjang tercapainya tujuan belajar siswa tersebut .
Cara belajar dapat dikatakan efisien dan efektif , apabila cara yang digunakan oleh siswa dapat memberikan hasil belajar yang sesuai dengan tenaga yang dikeluarkan atau dapat mencapai harapan dan tujuan yang dinginkan oleh siswa tersebut .
Cara belajar yang demikian adalah cara belajar yang terangkai dalam usaha belajar siswa , dipersiapkan dengan baik , yang disusun dalam suatu jadwal belajar yang telah diperhitungkan dengan matangn .

2. Faktor Ekstern/ di luar diri siswa
Faktor ekstern ini adalah factor yang berasal dari luar diri siswa, yang dapat mempengaruhi setiap usaha belajar yang di lakukan siswa. Pengaruh factor luar ini tidak kalah pentingnya bila di bandingkan dengan factor dari dalam diri siswa itu sendiri. Karena faktor luar diri siswalah yang menyajikan kondisi belajar yang akan di lalui oleh siswa, baik itu berupa pengaturan interaksi sosial, pengadaan fasilitas belajar dan pelaksanaan pengajaran yang di mulai dari perencanaan pengajaran, penyajian pelajaran, pengevaluasian dari proses belajar dan pelaporan hasil belajar yang di peroleh siswa yang bersangkutan.
Pemenuhan kebutuhan siswa akan ilmu pengetahuan tidak pernah terlepas dari orang sekitarnya atau lingkungannya. Lingkungan dapat mempengaruhi bahkan dapat menjadi pendorong dan penghambat atau penyebab kesulitan belajar siswa tersebut.
Di bawah in akan di bahas factor-faktor luar yang dapat mempengaruhi dan penyebab kesulitan belajar siswa.
A. Strategi Mengajar Guru
Sebelum kita mambahas apa yang di maksud dengan strategi mengajar, ada baiknya kita ketahui dahulu apa yang di maksud dengan mengajar itu sendiri.Di sini akan di petik satu pendapat ahli yaitu Alvin W. Howart menyangkut pengertian mengajar :
Mengajar adalah suatu aktivitas untuk mencoba menolong, membimbing seseorang untuk mendapatkan, mengubah/mengembangkan skill, attitude, ideals, appreations (penghargaan) dan knowledge (pengetahuan). Slamoto (1995:32).
Seorang guru haruslah benar-benar mampu merencanakan proses belajar mengajar yang akan di pimpinnya, sebab proses yang efisien dan efektif akan tercipta apabila guru memiliki pengetahuan yang luas, kemauan yang keras serta keterampilan yang memadai. Kemampuan ini sangat di perlukan untuk dapat mengetahui kemampuan siswa memahami dan membantu siswa agar dapat berkembang sesuai dengan kemampuannya.
B. Sarana Belajar di Sekolah
Sarana belajar merupakan peralatan/kelengkapan yang di perlukan dalam melaksanakan pengajaran, baik sarana yang bersifat fisik seperti gudang sekolah, laboraturium, perpustakaan dan sarana yang bersifat fekrus seperti media pengajaran/alat peraga, buku-buku, dll.
Bila sarana belajar di sekolah tidak dapat di manfaatkan dengan baik serta tidak terciptanya suasana yang baik, hal ini dapat menjadi sumber kesulitan belajar dalam menguasai materi pelajaran yang di berikan seorang guru.
C. Lingkungan Keluarga Siswa
Pada proses pendidikan seseorang melalui tahap awala dia di lahirkan, pendidikan yang pertama ia peroleh dari interaksi social dalam lingkungan keluarga melalui imitasi, sugesti, simpati, identifikasi dan empeti, dari cara itu memperoleh pendidikan ini, terlihat penahapan yang di mulai dari proses yang sederhana sampai ke proses yang lebih rumit. Hal ini pun terjadi dalam proses pendidikan seperti di katakana di atas. Kenyataan in  di dukung dan di pertegas oleh Sutjipto Wirawidjoyo dalam Slameto (1987:60) yang menyatakan “Keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan utama”. Berarti dari pendapat ini ada pendidikan yang lebih tinggi yang dasarnya adalah keluarga.
Dalam hal ini keluarga memegang perenan yang besar tehadap kelangsungan proses pendidikan anak atau siswa sampai ia memperoleh kedewasaan dan mapu mandiri baik dari segi materi maupun mental.
Demikain besarnya pengaruh keluarga terhadap pendidikan siswa yang sedang dalam belajar, baik itu cara orang tua mendidik, suasana rumah tangga, keadaan ekonomi keluarga dan kasih sayang antara anggota keluarga.
Bila dalam suatu keluarga tidak terjalin hubungan yang harmonis atau terjadi broken home (keretakan rumah tangga) dan keadaan ekonomi yang kurang memadai baik dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari maupun kebutuhan akan pendidikan siswa tersebut.
Keadaan demikian akan mempengaruhi hasil belajar siswa bakan dapat menjadi penyebab kesulitan belajar siswa dalam menguasai pelajaran di sekolah, hal ini di sebabkan siswa tersebut mengalami goncangan jiwa baik itu bersifat ketegangan emosional dan keterbatasan kelengkapan belajar yang di milikinya.
2.2.3 Ciri – ciri Kesulitan Belajar  
Pada umumya ada beberapa ciri dari kesulitan belajar yang dialami oleh siswa yaitu :
1. Kesulitan Belajar Sendiri
Merupakan masalah yang timbul pada diri siswa tersebut belajar sendiri dalam mempelajari mata pelajaran di rumah seperti menyelesaikan perkerjaan rumah .
2. Kesulitan dalam Mempelajari Buku
Untuk mempelajari suatu buku dibutuhkan kosentrasi dan tingkat pengertian yang dimiliki siswa untuk dapat mengerti dan memadai materi yang sedang dipelajari .
3. Kesulitan dalam Belajar Kelompok
Terkadang siswa dalam belajar kelompok kurang dapat berkomunikasi dengan teman sekelompoknya sehingga timbul masalah pada dirinya dalam belajar kelompok .
4. Kesulitan dalam Mengerjakan Tugas
Kesulitan dalam mengerjakan tugas ini timbul pada saat guru memberikan tugas pada saat guru memberikan tugas pada siswanya setelah selesai menyampaikan materi .
5. Kesulitan dalam menghadapi ulangan dan ujian
Setelah guru menyelesaikan materi pelajaran dalam jangka waktu tertentu maka biasanya guru ingin mengetahui seberapa besar siswa telah mampu menyerap materi yang disampaikanya dalam bentuk ujian atau ulangan . pada saat seperti inilah siswa mengalami kesulitan dalam menghadapi ulangan .
6.Kesulitan dalam menerima pelajaran di sekolah
Masalah dalam menerima pelajaran disekolah merupakan masalah yang timbul pada diri siswa saat proses pembelajaran berlangsung yang bersangkutan menunjukan kegagalan belajar di definisikan burton sebagai berikut:
1. siswa dikatakan gagal dalam batas waktu tertentu yang bersangkutan tidak mencapai ukuran tingkat keberhasilan atau tingkat penguasaan (Level Of Mastery) minimal dalam palajaran tertentu, seperti yang telah ditetapkan oleh guru.
2. Siswa di katakana gagal apabila yang bersangkutan tidak dapat mengerjakan atau mencapai prestasi yang semestinya.
3. Siswa di katakana gagal apabila yang bersangkutan tidak dapat mewujudkan tugas-tugas perkembangan
4. Siswa di katakana gagal kalau yang bersangkutan tidak berhasil mencapai tingkat penguasaan (Level of Mastery) Di perlukan sebagai persyaratan bagi kelanjutan tingkat pelajaran berikutnya.
Bisa di simpulkan bahwa seorang siswa di duga mengalami kesulitan belajar kalau yang belajar tidak berhasil mencapai taraf kualifikasi hasil belajar tertentu.
2.2.4 Cara Mengenal Siswa yang Mengalami Kesulitan Belajar 
Seperti yang telah dijelaskan bahwa anak didik yang mengalami kesulitan belajar adalah anak didik yang tidak dapat belajar secara wajar.
Beberapa gejala sebagai indicator adanya kesulitan belajar siswa dapat di lihat dari petunjuk – petunjuk berikut Syaiful Bahri Djamarah  (2005:246)
  1. Menunjukkan hasil belajar yang rendah di bawah rata-rata nilai yang dicapai oleh kelompoknya atau di bawah potensi yang dimilikinya.
  2. Hasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang telah dilakukan.
  3. Lambat dalam melakukan tugas –tugas kegiatan belajarnya dan selalu tertinggal dari kawan –kawannya dari waktu yang disediakan.
  4. Menunjukkan sikap –sikap yang tidak wajar, seperti: acuh tak acuh, menentang, berpura –pura, dan sebagainya.
  5. Menunjukkan perilaku yang berkelainan, seperti: Membolos, datang terlambat, tidak mengerjakan pekerjan rumah di dalam atau pun diluar kelas, dan sabagainya.
  6. Menunjukan gejala emosional yang kurang wajar ,seperti : pemurung , mudah tersinggung , pemarah ,dan sebagainya
Untuk dapat menetapkan gejala kesulitan belajar dan menandai siswa yang mengalami kesulitan belajar, maka diperlukan kretaria sebagai batasan atau patokan, sehingga dengan kreteria ini ditetapkan batas dimana siswa dapat diperkirakan mengalami kesulitan belajar.

Manfaat Belajar Sosiologi dalam Mempersiapkan Siswa untuk Mampu Mencari Nafkah


Belajar sosiologi juga bermanfaat bagi siswa dalam mempersiapkan diri untuk mencari nafkah. Berikut beberapa manfaat belajar materi sosiologi di dunia kerja:


1. Interaksi Sosial
    - Mampu menyampaikan pesan dengan jelas agar komunikasi berlangsung dengan baik.
    - Memahami perlunya memperhatikan tahap-tahap keteraturan agar tercapai keteraturan dalam kelompok kerja.
    - Mampu bersikap empati terhadap orang lain.
       Pengalaman :
       Bulan November 2011, saya mengalami masalah transaksi keuangan lewat ATM. Ketika transfer uang lewat ATM BTN Depok, saldo berkurang tapi uang tidak masuk ke rekening tujuan. Saya merasa 'galau'. Tapi ketika bertemu dengan customer service BTN, hati saya lebih tenang. Customer service BTN melayani saya dengan penuh empati. Saya pun merasa terhibur, walau harus menunggu 20 hari kerja untuk mendapatkan uang saya kembali.

2. Konflik Sosial
    - Menyelesaikan konflik dengan berbagai cara akomodasi.

3. Masyarakat Multikultural
    - Bersikap baik kepada orang yang berbeda agama atau suku dapat memperluas pemasaran dari produk yang kita jual.

4. Perubahan Sosial
    - Memahami pentingnya memanfaatkan kemajuan teknologi untuk kemajuan.

5. Penelitian Sosial
    - Mampu melakukan penelitian yang berguna bagi peningkatan kualitas kerja.

Masih banyak lagi manfaat yang bisa di ambil dari pelajaran sosiologi untuk mempersiapkan siswa mencari nafkah.

Manfaat-manfaat tersebut di atas sudah saya rasakan dalam pekerjaan saya saat ini, baik sebagai guru sosiologi maupun sebagai pengelola sebuah usaha.

Sedikit promosi (he he he) , saat ini saya bersama istri menjalankan usaha penjualan kosmetik. Saya merasakan banyak manfaat yang diperoleh dengan belajar sosiologi, terutama dalam menjalin komunikasi dengan pelanggan.
Silakan kunjungi web bisnis saya dan istri :
sriyadrihapakaya,blogspot.com